Mereka menyukai bau bunga bangkai selayaknya manusia menyukai wangi makanan lezat berbau sedap.
Kelahiran Trudy sangat ditunggu-tunggu sejak
lama.
Tak hanya para pelajar University of California
yang menunggu kehadirannya, warga sekitar pun turut antusias.
Trudy adalah bunga bangkai ditanam di taman
botani di University of California, Barkeley. Kuncup bunga berbau busuk ini
akhirnya mekar pada Sabtu malam (18/7) lalu; suatu momen yang sudah diharapkan
sejak penanaman bibitnya enam tahun lalu.
Paska “lahir”nya Trudy, tercatat sudah lebih dari
2000 pengunjung berdatangan ke Botanical Garden tempatnya ditanam, hanya untuk
menyaksikan dan membaui si bunga bangkai berukuran 56 inci tersebut.
Bagi manusia dengan indera penciuman normal,
tentu saja bau Trudy adalah sesuatu yang tak menyedapkan. Namun bagi serangga,
wangi Trudy sangatlah memikat.
Kumbang dan lalat menggemari bau busuk Trudy. Mo
Fayyaz, seorang direktur pengelola rumah kaca dan taman di jurusan botani
University of Wisconsin, menjelaskan, “Wangi Trudy membuat mereka berpikir
bahwa ada tempat yang cocok untuk meletakkan telur mereka.”
Mengidentifikasikan bunga bangkai sebagai suatu
bunga sebenarnya adalah suatu misnomer. Bunga bangkai sendiri terdiri dari
beberapa bunga yang berkumpul di pangkal tangkai (spadix), dan tersembunyi di
balik selubung merah marun di dasarnya (spathe).
Bunga dengan nama latin Amorphophallus
titanum ini memang berbau tak sedap seperti daging busuk. Namun dengan
begitu, sang bunga akan mendapat keuntungan dari serangga yang tertarik akan
baunya tersebut: mereka akan membantu penyerbukan sang bunga.
Serangga akan masuk ke dalam bunga karena
tertarik dengan bau busuk dan juga panas yang dihasilkan bunga--membuatnya
semakin mirip dengan daging busuk untuk serangga. Setelah berada di dalam bunga,
sang serangga akan terselimuti dengan serbuk, yang akan mereka sebarkan di
tempat lain setelah mereka terbang ke luar.
(Difa Restiasari. Sumber:
National Geographic)
0 komentar :
Posting Komentar