Pengertian Erosi
Pengikisan atau erosi adalah proses pelepasan dan
pemindahan massa batuan secara alami dari satu tempat ke tempat lain oleh suatu
tenaga yang bergerak di atas permukaan bumi. Ada empat jenis erosi bila dilihat
dari zat pelarutnya, yaitu sebagai berikut.
a) Ablasi
Ablasi adalah erosi yang disebabkan oleh air yang
mengalir. Air yang mengalir menimbulkan banyak gesekan
terhadap tanah yang dilaluinya. Besarnya gesekan pada
tanah dipengaruhi oleh besarnya air yang mengalir. Gesekan akan semakin
besar jika kecepatan dan jumlah air semakin besar. Kecepatan air juga akan
semakin besar jika gradien (kemiringan) lahan juga besar. Gesekan antara air
dengan tanah atau batuan di dasar sungai dan gesekan antara benda benda padat
yang terangkat air oleh tanah atau batuan di bawahnya dapat menyebabkan
terjadinya pengikisan. Pengikisan oleh air sungai yang terjadi secara terus
menerus dapat mengakibatkan terbentuk v, jurang atau ngarai, aliran deras,
dan air terjun.
Bagaimana terjadinya lembah? Apabila kecepatan aliran air
di dasar sungai cepat maka akan terjadi
pengikisan di dasar sungai, atau sering disebut erosi vertikal.
Apabila aliran aliran air yang cepat terjadi di tepi sungai maka akan
menyebabkan terjadinya pengikisan ke arah samping atau erosi ke samping. Hasil erosi
vertikal, sungai semakin lama semakin dalam, sedangkan erosi ke samping
menyebabkan sungai semakin lebar. Erosi vertikal
membentuk huruf v. Contohnya, lembah Aria, Ngarai
Sihanok, dan Grand Canyon di Amerika
Serikat.
Bagaimana terjadinya jurang? Bentang alam yang dalam dan
sempit, termasuk jurang. Jurang terbentuk jika
pengikisan terjadi pada batuan yang resisten. Batuan resisten
yang ada di kanan kiri sungai tidak mudah terkikis oleh air, sedangkan erosi
vertikal terus berlangsung. Oleh karena itu, erosi vertikal berlangsung
lebih cepat dibandingkan erosi ke samping. Akibatnya, dinding sungai sangat
miring atau cenderung vertikal, sedangkan dasar sungai merupakan bahan yang
resisten, yaitu batuan yang keras dan tidak mudah terkikis air.
Bagaimana terjadi aliran deras pada bagian sungai? Kadang
kala kita temui sungai yang pada beberapa
bagiannya sangat deras, sedangkan bagian yang lain
tidak deras. Aliran air sungai yang deras terbentuk dari adanya jenis batuan
yang selang-seling antara batuan yang resisten dan batuan yang tidak resisten
pada dasar sungai. Saat air melewati batuan yang resisten, air akan sulit
melakukan pengikisan, akibatnya dasar sungai menjadi tidak rata. Pada saat air
melewati batuan yang tidak resisten, terjadi turbulensi dan terbentuk seperti
air terjun pendek yang alirannya deras. Bentang alam seperti ini disebut rapit
atau aliran deras.
Erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir dibagi
dalam beberapa tingkatan, sesuai dengan tingkatan kerusakannya, yaitu sebagai
berikut,
(1) Erosi percik (Splash Erosion)
Erosi percik yaitu proses pengikisan yang terjadi oleh
percikan air. Percikan tersebut berupa partikel tanah dalam jumlah yang kecil
dan diendapkan di tempat lain.
(2) Erosi lembar (Sheet Erosion)
Erosi lembar yaitu proses pengikisan tanah yang
tebalnya sama atau merata dalam suatu permukaan tanah.
(3) Erosi alur (Rill Erosion)
Erosi alur terjadi karena air yang mengalir berkumpul
dalam suatu cekungan, sehingga di cekungan tersebut terjadi erosi tanah yang
lebih besar. Alur-alur akibat erosi dapat dihilangkan dengan cara pengolahan
tanah biasa.
(4) Erosi parit (Gully Erosion)
Proses terjadinya erosi parit sama halnya dengan erosi
alur, tetapi saluran-saluran yang terbentuk telah dalam, sehingga tidak dapat
dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa.
b) Abrasi
Abrasi yaitu erosi yang disebabkan oleh air laut
sebagai hasil dari erosi marine. Tinggi rendahnya erosi akibat air laut
dipengaruhi oleh besar kecilnya kekuatan gelombang. Erosi oleh air laut
merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang laut yang terjadi secara
terus-menerus terhadap dinding pantai. Bentang alam yang diakibatkan oleh erosi
air laut, antara lain cliff (tebing terjal), notch (takik), gua di pantai, wave
cut platform (punggungan yang terpotong gelombang), tanjung, dan teluk. Cliff
terbentuk karena gelombang melemahkan batuan di pantai. Pada awalnya, gelombang
meretakan batuan di pantai, kemudian retakan semakin membesar dan membentuk
notch yang semakin dalam akan membentuk gua. Akibat diterjang gelombang secara
terus menerus mengakibatkan atap gua runtuh dan membentuk cliff dan wave cut
platform.
c) Eksarasi
Eksarasi yaitu erosi yang disebabkan oleh hasil
pengerjaan es. Jenis erosi ini hanya terjadi pada daerah yang memiliki musim
salju atau di daerah pegunungan tinggi. Proses terjadinya erosi, diawali oleh
turunnya salju di suatu lembah pada lereng atau perbukitan. Lama kelamaan salju
tersebut akan menumpuk pada lembah, sehingga menjadi padat dan terbentuklah
massa es yang berat. Berkat gaya gravitasi, massa es tersebut akan merayap
menuruni lereng pegunungan atau perbukitan.
d) Deflasi
Deflasi yaitu erosi yang
disebabkan oleh tenaga angin. Pada awalnya angin hanya menerbangkan pasir dan
debu, tetapi kedua benda tersebut dijadikan senjata untuk menghantam batuan
yang lebih besar, sehingga akan mengikis batuan tersebut.
0 komentar :
Posting Komentar