Zat yang ditemukan dalam brokoli dan kembang kol ternyata mampu mengurangi sindrom autisme.
Apakah Anda mengenal seseorang yang
mengidap autisme? Coba sarankan mereka untuk banyak mengonsumsi brokoli.
Pasalnya sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa kita bisa sembuhkan
autisme dengan brokoli.
Zat yang ditemukan dalam brokoli dan kembang kol ternyata mampu mengurangi sindrom autisme. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Jurnal Lanjutan Sains Akademi Nasional. Para peneliti yang terlibat sendiri berasal dari sebuah rumah sakit khusus autis.
Para peneliti melakukan percobaan pada sekelompok pria muda pengidap autisme moderat hingga kronis. Usia mereka sendiri berada dalam rentang 13 hingga 30 tahun. Para pasien ini diberi sulforaphane, zat kimia alami yang diambil dari brokoli.
Hasil menggembirakan datang dari rumah sakit ini. Mereka bisa sembuhkan autisme dengan brokoli. Setelah terapi berjalan selama 22 minggu, dua pertiga pasien memiliki perkembangan perilaku sosial.
Penelitian ini sendiri dikembangakan berkat penelitian terdahulu yang dilakukan tahun 2007. Pada saat itu diketahui bahwa anak autis yang mengalami demam justru kemampuan sosialnya meningkat. Dibalik demam tersebut ternyata ada dua zat yang berperan di tubuh penderita autis.
Saat mengalami demam, pasien autis mengalami perubahan dua zat dalam tubuhnya. Satu hydroxyurea dan satu lagi sulforaphane. Peneliti pun memfokuskan diri pada sulforaphane sebab zat ini juga terbukti dapat menembuhkan kulit melepuh serta meningkatkan sistem imun tubuh.
Setelah diujicobakan, para peneliti menemukan hasil yang sangat menggembirakan. Mereka sungguh berharap dapat sembuhkan autisme dengan brokoli sebab tingkat efektivitas sulforaphane sangat tinggi dibandingkan zat-zat lain yang pernah diujicobakan pada pasien.
Sekarang para peneliti sedang berencana untuk mengujikan sulforaphane pada anak-anak. Jika hasilnya juga positif, bisa jadi inilah harapan bagi masa depan para penderita autisme.
Zat yang ditemukan dalam brokoli dan kembang kol ternyata mampu mengurangi sindrom autisme. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Jurnal Lanjutan Sains Akademi Nasional. Para peneliti yang terlibat sendiri berasal dari sebuah rumah sakit khusus autis.
Para peneliti melakukan percobaan pada sekelompok pria muda pengidap autisme moderat hingga kronis. Usia mereka sendiri berada dalam rentang 13 hingga 30 tahun. Para pasien ini diberi sulforaphane, zat kimia alami yang diambil dari brokoli.
Hasil menggembirakan datang dari rumah sakit ini. Mereka bisa sembuhkan autisme dengan brokoli. Setelah terapi berjalan selama 22 minggu, dua pertiga pasien memiliki perkembangan perilaku sosial.
Penelitian ini sendiri dikembangakan berkat penelitian terdahulu yang dilakukan tahun 2007. Pada saat itu diketahui bahwa anak autis yang mengalami demam justru kemampuan sosialnya meningkat. Dibalik demam tersebut ternyata ada dua zat yang berperan di tubuh penderita autis.
Saat mengalami demam, pasien autis mengalami perubahan dua zat dalam tubuhnya. Satu hydroxyurea dan satu lagi sulforaphane. Peneliti pun memfokuskan diri pada sulforaphane sebab zat ini juga terbukti dapat menembuhkan kulit melepuh serta meningkatkan sistem imun tubuh.
Setelah diujicobakan, para peneliti menemukan hasil yang sangat menggembirakan. Mereka sungguh berharap dapat sembuhkan autisme dengan brokoli sebab tingkat efektivitas sulforaphane sangat tinggi dibandingkan zat-zat lain yang pernah diujicobakan pada pasien.
Sekarang para peneliti sedang berencana untuk mengujikan sulforaphane pada anak-anak. Jika hasilnya juga positif, bisa jadi inilah harapan bagi masa depan para penderita autisme.
(Sumber: Foxnews.com)
0 komentar :
Posting Komentar