THE ONLY WAY
To Do Great Work
Is To Love, What You Do.
Home » » 55 RIBU AKUN DI BOBOL TWITTER BEREAKSI

55 RIBU AKUN DI BOBOL TWITTER BEREAKSI

Written By Unknown on 19 Jun 2012 | 09.53

Sejumlah peretas mengklaim telah membobol ribuan akun Twitter. Twitter pun tak tinggal diam. Sejumlah peretas mengaku minggu ini telah mengakses dan mempublikasikan detil 55.000 akun Twitter. Akan tetapi Twitter menyanggah klaim tersebut dan menyebutnya bohong besar. Menurut situs mikro blogging ini, akun yang dimaksud oleh para peretas kebanyakan merupakan informasi duplikat atau informasi username dan password untuk akun-akun sampah yang statusnya ditangguhkan. Pernyataan Twitter ini muncul setelah pengguna situs berbagi file, Pastebin, yang memakai identitas anonim mempublikasikan dokumen sepanjang lima halaman. Dokumen ini diklaim berisi username dan password dari ribuan akun Twitter. Situs agregator berita peretasan, Airdemon.net, melaporkan dugaan pembobolan pada hari Selasa (8/5). Berita tersebut langsung memicu spekulasi di seluruh dunia terkait keberhasilan upaya serangan terhadap server milik Twitter. Airdemon bahkan menyebutkan bahwa akun-akun milik tokoh kenamaan ikut terbobol dan mengklaim sudah mendapatkan informasi dari orang dalam Twitter yang membenarkan perihal serangan tersebut. Sanggahan kemudian muncul dari perwakilan Twitter. Tapi ditimpali pernyataan bahwa perusahaan masih melakukan penyelidikan terhadap situasi yang terjadi. Untuk amannya, perusahaan menyarankan agar pengguna mengganti password akunya sesegera mungkin. "Daftar akun dan password yang dimaksud terdiri dari 20.000 lebih akun duplikat. Juga akun spam yang ditangguhkan dan informasi login yang salah," ungkap Twitter dalam sebuah tweet. Pada tweet berikutnya Twitter juga menyarankan agar pengguna melakukan langkah antisipatif dengan melakukan penggantian password Twitter, apalagi jika merasa akunya disusupi. Penggantian password juga sangat disarankan bagi pengguna yang mengandalkan satu password untuk banyak akun layanan, misalnya untuk Twitter dan Gmail. Dan menggunakan password yang berbeda-beda untuk masing-masing layanan. (Ni Ketut Susrini. Sumber: Mashable.com)
SHARE

About Unknown

0 komentar :

Posting Komentar