Para pengamat perbintangan dari Australia, Jerman, Swiss dan Finlandia menemukan fenomena kosmik unik ini dalam sebuah gugus yang terdiri dari 250 galaksi sekitar 70 juta tahun cahaya.
"Dalam alam semesta di sekitar kita, kebanyakan galaksi eksis dengan bentuk - bulat, cakram, atau tidak teratur," ujar Professor Alister Graham dari Universitas Tekhnologi Swinburne di Australia.
Ia mengatakan, galaksi berbentuk persegi panjang ini merupakan objek lagka yang sangat luar biasa.
"Galaksi ini menjadi salah satu yang dapat membuat anda tersenyum karena seharusnya ia tidak eksis, atau lebih tepatnya tidak anda harapkan,” imbuhnya.
"Bentuknya ini sedikit mirip bahayanya dengan Menara Pisa atau penemuan sejumlah spesies baru eksotik yang sekilas tampaknya menentang hukum alam. “
Galaksi yang berbentuk tidak lazim ini telah terdeteksi dalam gambar wide field-of-view teleskop Subaru Jepang milik astrofisikawan Swinburne, Dr Lee Spitler, yang khusus digunakan untuk mencari sesuatu yang aneh.
Namun, sejumlah astronom memperkirakan bahwa galaksi ini sebenarnya tidak mungkin berbentuk persegi panjang.
Sebaliknya, mereka percaya bahwa mungkin saja menyerupai sisi berbentuk cakram dan terlihat seperti silinder pendek.
Dukungan untuk skenario ini berasal dari pengamatan dengan teleskop raksasa Keck di Hawaii, yang mengungkapkan adanya perputaran cepat cakram tipis, dengan sisi orientasi tersembunyi pada pusat galaksi.
Tepi paling jauh yang terukur dari cakram galaksi ini berputar pada kecepatan lebih dari 100.000 kilometer per jam (62.000 mph).
"Salah satu kemungkinan adalah bahwa galaksi bisa saja telah terbentuk dari tabrakan dua galaksi spiral," ujar Profesor Duncan Forbes, penulis penelitian dari Swinburne.
"Sementara sudah terbentuk bintang-bintang dari galaksi awal terserak ke orbit besar menciptakan bentuk potongan zamrud, gas itu tenggelam ke bidang pertengahan dimana ia telah terkondensasi untuk membentuk bintang baru dan bentuk cakram yang kita amati."
Meskipun keunikan itu tampak jelas, hal tersebut sebagian karena orientasi, para astronom telah berhasil mengumpulkan informasi yang berguna untuk pemodelan galaksi lain.
Sementara bentuk boxy luar agak mengingatkan kita pada simulasi penggabungan galaksi yang tidak melibatkan produksi bintang baru, struktur bentuk cakram itu sepertinya sebanding dengan simulasi penggabungan yang melibatkan pembentukan bintang.
"Ini menyoroti pentingnya menggabungkan penelitian dari kedua jenis simulasi terakhir untuk pemahaman evolusi galaksi yang lebih baik di masa depan," ujar Professor Graham.
“Salah satu alasan galaksi ini berbentuk potongan zamrud sulit untuk menemukan karena berstatus kerdil - memiliki 50 kali bintang kurang dari galaksi Bima Sakti kita sendiri, ditambah jarak dari kami setara dengan 700 galaksi Bima Sakti yang membentang.”
"Anehnya, jika orientasi itu benar, ketika galaksi cakram kita sendiri bertabrakan dengan galaksi Andromeda sekitar tiga miliar tahun dari sekarang, kita dapat menemukan diri kita menjadi penghuni galaksi persegi yang tampak tersebut."
sumber :http://erabaru.net
0 komentar :
Posting Komentar