Socios, Cara Ampuh Klub Sepak bola Spanyol Untuk Bertahan Hidup

Socios pada dasarnya ialah sistem keanggotaan di suatu klub. Siapa saja bisa mendaftarkan diri untuk menjadi socios klub.

Bulan ini, situasi di FC Barcelona sempat "memanas". Gara-garanya adalah masa pemilihan presiden klub tengah berlangsung. Puncaknya terjadi pada Sabtu (18/7). Josep Maria Bartomeu mempertahankan posisi setelah terpilih lagi sebagai presiden klub.
Situasi seperti itu tidak terjadi di banyak klub. El Barca merupakan segelintir klub yang mempunyai sistem kepemilikan socios. Sistem seperti itu biasa dinamakan Sociedad Deportiva. Para socios pula yang berhak mengeluarkan suara untuk menentukan presiden klub.
Selain Barcelona, di Spanyol ada tiga klub lain yang dimiliki oleh para socios. Pertama adalah rivalnya, Real Madrid, sedangkan dua klub lain berbasis di area Basque, yakni Athletic Bilbao dan Real Sociedad.
Socios pada dasarnya ialah sistem keanggotaan di suatu klub. Siapa saja bisa mendaftarkan diri untuk menjadi socios klub. Tentu saja mereka harus memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Salah satunya misalnya dengan membayar biaya keanggotaan.
Sistem keanggotaan seperti ini ternyata ampuh untuk menjaga eksistensi klub. Terbukti dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Ramon Llopis-Goig pada 2015, posisi lima besar klub yang paling diidentifikasikan oleh suporter sepak bola di Spanyol adalah klub dengan sistem kepemilikan socios.
Llopis-Goig menuangkan hasil risetnya dalam buku Spanish Football and Social Change. Dia menemukan bahwa sebanyak 66,8% orang di Spanyol menyatakan diri sebagai penggemar sepak bola yang mengidentifikasikan diri ke klub tertentu. Dari jumlah itu, Madrid merupakan klub dengan identifikasi diri paling tinggi (32,8%). Mereka disusul oleh Barcelona yang berada di posisi kedua (25,7%) serta Valencia (5,3%) dan Bilbao (5,1%) di peringkat ketiga dan keempat.
Identifikasi diri merupakan modal penting bagi sebuah klub sepak bola untuk bertahan hidup. Pasalnya, sebagai sebuah institusi olahraga, identifikasi berkaitan erat dengan fanatisme dan rasa cinta. Ketika hal itu sudah dimiliki, klub bisa mengonversi fanatisme tersebut menjadi lahan komersial seperti penjualan tiket maupun merchandise.
Hal itu pun sejalan dengan tujuan pendirian. Klub akan selalu menjadi bagian dari komunitas yang mendirikannya. "Saya sadar sesekali biaya untuk menjadi bagian Sociedad Deportiva terbilang tinggi.
Namun, hal itu bagaikan korset yang bermanfaat karena Athletic Bilbao harus menjadi miliki semua orang, bukan segelintir pihak," kata Presiden Bilbao, Josu Urrutia.
Sistem Sociedad Deportiva terbukti menjadi cara ampuh bagi beberapa klub sepak bola di Spanyol untuk menjaga eksistensinya.

(Asis Budhi Pramono, wartawan)

SHARE

About Unknown